Terapi Musik adalah proses interpersonal yang menggunakan musik untuk terapi aspek-fisik,emosional, mental, sosial, estetika, dan spiritual untuk
membantu pasien dalam meningkatkan atau mempertahankan kesehatan mereka. Dalam
beberapa kasus, kebutuhan pasien ditangani langsung melalui musik; di
kesempatan lain mereka ditangani melalui hubungan yang berkembang antara pasien
dan terapis. Terapi musik digunakan oleh individu dari segala usia dan dengan
berbagai kondisi, termasuk untuk gangguan kejiwaan, masalah medis, cacat fisik, gangguan sensorik,
cacat perkembangan, penyalahgunaan zat, gangguan komunikasi, masalah
interpersonal, dan penuaan. Hal ini juga digunakan untuk meningkatkan
konsentrasi belajar, meningkatkan harga diri, mengurangi stres, mendukung latihan fisik , dan
memfasilitasi sejumlah aktivitas lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
kesehatan.
Menurut pengalaman penulis, tingkat konsentrasi orang yang suka mendengarkan musik di malam hari atau di saat akan tidur akan bertambah dan daya ingatpun akan bertahan sampai kapanpun. Sebaiknya cara belajar seorang pelajar itu dengan mendengarkan musik maka kesuksesan akan dicapainya dan belajarpun menjadi enjoy tanpa hambatan apapun.
Salah satu yang paling awal menyebutkan terapi musik
adalah di (c. 872-950) Al-Farabi. Makna risalah dari Akal, yang menggambarkan
efek terapi musik di jiwa. Musik telah lama digunakan untuk membantu orang
dalam mengatasi emosi mereka. Pada abad ke-17, sarjana Robert Burton dalam The Anatomy Of Mlancholy berpendapat bahwa musik dan tari
sangat penting dalam mengobati penyakit mental, terutama melankoli. Dalam catatannya musik
yang memiliki "kekuatan yang sangat baik ... untuk mengusir penyakit"
dan menyebutnya bahwa "obat sangat ampuh dalam melawan keputusasaan dan
melankolis." Dia menunjukkan bahwa pada zaman purbakala,
Canus, pemain biola Rhodian, menggunakan
musik untuk "membuat seorang pria melankolis bergembira, ... kekasih lebih
terpikat, seorang yang religius lebih saleh. Pada bulan November
2006, Dr Michael J. Crawford dan koleganya juga menemukan bahwa terapi musik
membantu pasien skizofrenia.Dalam
Kekaisaran Utsmaniyah,
penyakit mental diobati dengan musik.
Menurut pengalaman penulis, tingkat konsentrasi orang yang suka mendengarkan musik di malam hari atau di saat akan tidur akan bertambah dan daya ingatpun akan bertahan sampai kapanpun. Sebaiknya cara belajar seorang pelajar itu dengan mendengarkan musik maka kesuksesan akan dicapainya dan belajarpun menjadi enjoy tanpa hambatan apapun.